Berdasarkan hasil percobaannya
ini kemudian Rutherford menyusun model atomnya yang secara garis besar adalah
sebagai berikut :
- Pada atom muatan positif dan sebagian besar massa atom terpusat pada suatu titik, yaitu di tengah-tengah atom yang kemudian disebut inti atom.
- Sebagian besar ruangan dalam atom merupakan ruang kosong, yang ditunjukkan oleh banyaknya partikel alpa yang diteruskan dalam percobaan Rutherford.
- Di luar inti pada jarak relatif jauh, elektron bergerak mengelilingi inti dalam lintasan-lintasan seperti planet-planet mengitari matahari dalam sistim tata surya.
Meskipun model atom Rutherford lebih baik dari model atom Thomson, tetapi model atom Rutherford memiliki kelemahan-kelemahan yaitu sebagai berikut.
a. Model atom
Rutherford tidak bisa menjelaskan tentang kestabilan atom. Berdasarkan hukum
Coulomb antara elektron dan inti
mengalami gaya Coulomb yang berfungsi sebagai gaya sentripetal sehingga
mengalami percepatan. Menurut teori Maxwell percepatan muatan listrik akan
memancarkan gelombang elektromagnetik, sehingga energi elektron total elektron
(E) akan semakin berkurang dan jari-jari orbitnya akan semakin mengecil sehingga
lintasan elektron berbentuk spiral yang menunjukkan ketidakstabilan inti atom.
b.
Model atom Rutherford tidak mampu menjelaskan terjadinya
spektrum garis yang merupakan ciri dari atom gas yang berpijar, yang seharusnya
menurut teori atom Rutherford karena elektron memiliki gerakan spiral maka spektrum
yang dihasilkan merupakan spektrum yang kontinu tetapi kenyataannya spektrum
diskontinu.