Langsung ke konten utama

perkalian Vektor


Konsep usaha dalam fisika merupakan hasil kali gaya yang searah perpindahannya dengan perpindahannya. Dengan demikian jika terdapat sebuah gaya yang bekerja pada sebuah benda dengan arah sudut kecondongan gaya sebesar α terhadap perpindahannya s, maka besar usaha yang dilakukan oleh gaya selama perpindahannya dapat dinyatakan W = F . S cos α.
sedangkan besar momen gaya terhadap sebuah titik dapat dinyatakan  τ= F . L . sin α
Pada dasarnya besar dari usaha (W) dan momen gaya (τ) tersebut merupakan konsep dari hasil kali dua buah vektor, sebab hasil kali dua buah vector ada 2 macam, yaitu hasil kali titik dua buah vektor dan hasil kali silang dua buah vektor.

a.  Hasil kali titik dua buah vektor
 Hasil kali titik dua buah vektor disebut juga dot product. Dua buah vektor yang dioperasikan dengan dot product menghasilkan sebuah skalar.
Gambar di samping  vektor a  dan  vektor b satu titik  tangkap  dan  saling  mengapit  sudut α, 

maka dot product dari vektor a dan vektor b dapat dinyatakan dengan dan besar dari 

Perhatikan seorang anak yang menarik balok

Usaha yang dilakukan oleh gaya selama perpindahannya dapat dinyatakan W = F . S cos α.


b.  Hasil kali silang dua buah vektor

Hasil kali silang dua buah vektor disebut juga cross product.  Dua buah vektor yang dioperasikan dengan cross product menghasilkan sebuah vektor. Vektor hasil dari cross product dua buah vektor dapat digambar sebagai sebuah vektor yang tegak lurus terhadap masing-masing vektor tersebut dengan arah searah dengan hasil perputaran sistem kedua vektor melalui sudut apit yang kecil (seperti arah gerak mur baut putar kanan).
Gambar   di  samping,  vektor  a  dan vektor b satu titik tangkap dan saling mengapit sudut α, 

maka  cross product dari vektor a dan vektor b dapat dinyatakan dengan

di mana besar vektor c dapat dihitung dengan persamaan:


 

Postingan populer dari blog ini

Gaya Magnetik di Antara Dua Kawat Sejajar Berarus

Di sekitar kawat berarus timbul induksi magnet. Apa yang akan terjadi jika kawat berarus lain didekatkan  kawat pertama? Keadaan ini berarti ada dua kawat   sejajar. Kawat kedua berada dalam induksi magnet kawat pertama, sehingga akan terjadi gaya Lorentz. Begitu juga pada kawat kedua akan menimbulkan gaya Lorentz pada kawat pertama. Gaya itu sama besar dan memenuhi persamaan berikut.       CONTOH 5.5 Diketahui dua buah kawat sejajar dialiri arus I 1 = 10 A dan I 2 = 20 A dengan arah berlawanan dan berjarak 10 cm. Tentukan gaya Lorentz yang dirasakan oleh kawat I 2 sepanjang 20 cm karena pengaruh I 1 ! Penyelesaian I1 =  10 A I2 =  20 A a  =  10 cm l = 20 cm = 0,2 m Gaya Lorentz I 2 oleh I 1 adalah : F = 4.10 -4 . 0,2 = 0,8 .10 -4 N LATIHAN 5.5 Dua kawat sejajar lurus panjang berjarak 20 cm satu sama lain. Kedua kawat dialiri arus masing-masing I 1 = 10A dan I 2 = 20 A dengan arah berlawanan. Tentukan arah dan besar gaya Lorentz yang di

Transformasi Lorentz (relativitas Kecepatan)

Pada transformasi Galileo telah dikemukakan bahwa selang waktu pengamatan terhadap suatu peristiwa yang diamati oleh pengamat yang diam dengan pengamat yang relatif bergerak terhadap peristiwa adalah sama ( t = t’ ) . Hal inilah yang menurut Einstein tidak benar, selang waktu pengamatan antara pengamat yang diam dan pengamat yang bergerak relatif adalah tidak sama ( t ≠ t’ ) . Transformasi Lorentz pertama kali dikemukaan oleh Hendrik A. Lorentz, seorang fisikawan dari Belanda   pada tahun 1895. Karena waktu pengamatan oleh pengamat yang diam pada kerangka acuan S dan pengamat yang bergerak pada kerangka acuan S’ hubungan transformasi pada Galileo haruslah mengandung suatu tetapan pengali   yang disebut tetapan transformasi.   Sehingga persamaan yang menyatakan hubungan antara koordinat pada kerangka acuan S dan S’ dituliskan sebagai berikut : Transformasi Lorentz          x’ =   ϒ (x – v.t), y’ = y, z’ = z    dan    t’ ≠ t                   .... (9.6) Kebali

Listrik Dinamis

LINK FISIKA || HOME || ARUS LISTRIK || BEDA POTENSIAL || HUKUM OHM || HAMBATAN LISTRIK || HUKUM KIRCHOFF || RANGKAIAN HAMBATAN || DAYA LISTRIK || PENGHEMATAN ENERGI ||